Stress Kerja

Stress Kerja Oleh Jacinta F. Rini, MSi. Team e-psikologi.com
Jakarta, 1 Maret 2002

Perkembangan ekonomi yang cepat, perampingan perusahaan, PHK, merger dan bangkrutnya beberapa perusahaan sebagai akibat dari krisis yang berkepanjangan telah menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi ribuan bahkan jutaan tenaga kerja. Mereka harus rela dipindahkan kebagian yang sangat tidak mereka kuasai dan tidak tahu berapa lama lagi mereka akan dapat bertahan atau dipekerjakan. Selain itu mereka harus menghadapi boss baru, pengawasan yang ketat, tunjangan kesejahteraan berkurang dari sebelumnya, dan harus bekerja lebih lama dan lebih giat demi mempertahankan status sosial ekonomi keluarga. Para pekerja di setiap level mengalami tekanan dan ketidakpastian. Situasi inilah yang seringkali memicu terjadinya stress kerja.
Hasil Penelitian
Menurut penelitian Baker dkk (1987), stress yang dialami oleh seseorang akan merubah cara kerja sistem kekebalan tubuh. Para peneliti ini juga menyimpulkan bahwa stress akan menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit dengan cara menurunkan jumlah fighting desease cells. Akibatnya, orang tersebut cenderung sering dan mudah terserang penyakit yang cenderung lama masa penyembuhannya karena tubuh tidak banyak memproduksi sel-sel kekebalan tubuh, ataupun sel-sel antibodi banyak yang kalah.
Dua orang peneliti yaitu Plaut dan Friedman (1981) berhasil menemukan hubungan antara stress dengan kesehatan. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa stress sangat berpotensi mempertinggi peluang seseorang untuk terinfeksi penyakit, terkena alergi serta menurunkan sistem autoimmune-nya. Selain itu ditemukan pula bukti penurunan respon antibodi tubuh di saat mood seseorang sedang negatif, dan akan meningkat naik pada saat mood seseorang sedang positif.
Peneliti yang lain yaitu Dantzer dan Kelley (1989) berpendapat tentang stress dihubungkan dengan daya tahan tubuh. Katanya, pengaruh stress terhadap daya tahan tubuh ditentukan pula oleh jenis, lamanya, dan frekuensi stress yang dialami seseorang. Peneliti lain juga mengungkapkan, jika stress yang dialami seseorang itu sudah berjalan sangat lama, akan membuat letih health promoting response dan akhirnya melemahkan penyediaan hormon adrenalin dan daya tahan tubuh.
Banyak sudah penelitian yang menemukan adanya kaitan sebab-akibat antara stress dengan penyakit, seperti jantung, gangguan pencernaan, darah tinggi, maag, alergi, dan beberapa penyakit lainnya. Oleh karenanya, perlu kesadaran penuh setiap orang untuk mempertahankan tidak hanya kesehatan dan keseimbangan fisik saja, tetapi juga psikisnya.
Apakah Stress Kerja?
Secara umum orang berpendapat bahwa jika seseorang dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang melampaui kemampuan individu tersebut, maka dikatakan bahwa individu itu mengalami stress kerja. Namun apakah sebenarnya yang dikategorikan sebagai stress kerja? Menurut Phillip L. Rice, Penulis buku Stress and Health, seseorang dapat dikategorikan mengalami stress kerja jika :
Urusan stress yang dialami melibatkan juga pihak organisasi atau perusahaan tempat individu bekerja. Namun penyebabnya tidak hanya di dalam perusahaan, karena masalah rumah tangga yang terbawa ke pekerjaan dan masalah pekerjaan yang terbawa ke rumah dapat juga menjadi penyebab stress kerja
Mengakibatkan dampak negatif bagi perusahaan dan juga individu
Oleh karenanya diperlukan kerja sama antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan stress tersebut.
Gejala
Menurut Terry Beehr dan John Newman (1978) gejala stress kerja dapat di bagi dalam 3 (tiga) aspek, yaitu gejala psikologis, gejala psikis dan perilaku.

Gejala Psikologis Gejala Fisik Gejala Perilaku
Kecemasan, ketegangan Meningkatnya detak jantung dan tekanan darah Menunda ataupun menghindari pekerjaan/tugas
Bingung, marah, sensitif Meningkatnya sekresi adrenalin dan noradrenalin Penurunan prestasi dan produktivitas
Memendam perasaan Gangguan gastrointestinal, misalnya gangguan lambung Meningkatnya penggunaan minuman keras dan mabuk
Komunikasi tidak efektif Mudah terluka Perilaku sabotase
Mengurung diri Mudah lelah secara fisik Meningkatnya frekuensi absensi
Depresi Kematian Perilaku makan yang tidak normal (kebanyakan atau kekurangan)
Merasa terasing dan mengasingkan diri Gangguan kardiovaskuler Kehilangan nafsu makan dan penurunan drastis berat badan
Kebosanan Gangguan pernafasan Meningkatnya kecenderungan perilaku beresiko tinggi, seperti ngebut, berjudi
Ketidakpuasan kerja Lebih sering berkeringat Meningkatnya agresivitas, dan kriminalitas
Lelah mental Gangguan pada kulit Penurunan kualitas hubungan interpersonal dengan keluarga dan teman
Menurunnya fungsi intelektual Kepala pusing, migrain Kecenderungan bunuh diri
Kehilangan daya konsentrasi Kanker
Kehilangan spontanitas dan kreativitas Ketegangan otot
Kehilangan semangat hidup Probem tidur (sulit tidur, terlalu banyak tidur)
Menurunnya harga diri dan rasa percaya diri
Dampak Terhadap Perusahaan
Sebuah organisasi atau perusahaan dapat dianalogikan sebagai tubuh manusia. Jika salah satu dari anggota tubuh itu terganggu, maka akan menghambat keseluruhan gerak, menyebabkan seluruh tubuh merasa sakit dan menyebabkan individunya tidak dapat berfungsi secara normal. Demikian pula jika banyak di antara karyawan di dalam organisasi mengalami stress kerja, maka produktivitas dan kesehatan organisasi itu akan terganggu. Jika stress yang dialami oleh organisasi atau perusahaan tidak kunjung selesai, maka sangat berpotensi mengundang penyakit yang lebih serius. Bukan hanya individu yang bisa mengalami penyakit, organisasi pun dapat memiliki apa yang dinamakan Penyakit Organisasi.
Randall Schuller (1980), mengidentifikasi beberapa perilaku negatif karyawan yang berpengaruh terhadap organisasi. Menurut peneliti ini, stress yang dihadapi oleh karyawan berkorelasi dengan penurunan prestasi kerja, peningkatan ketidakhadiran kerja, serta tendensi mengalami kecelakaan.
Secara singkat beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh stress kerja dapat berupa:
Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam manajemen maupun operasional kerja
Mengganggu kenormalan aktivitas kerja
Menurunkan tingkat produktivitas
Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. Kerugian finansial yang dialami perusahaan karena tidak imbangnya antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Banyak karyawan yang tidak masuk kerja dengan berbagai alasan, atau pekerjaan tidak selesai pada waktunya entah karena kelambanan atau pun karena banyaknya kesalahan yang berulang.
Dampak Terhadap Individu
Dampak stress kerja bagi individu adalah munculnya masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan, psikologis dan interaksi interpersonal
Kesehatan
Tubuh manusia pada dasarnya dilengkapi dengan sistem kekebalan untuk mencegah serangan penyakit. Istilah “kebal” ini dikemukakan oleh dua orang peneliti yaitu Memmler dan Wood untuk menggambarkan kekuatan yang ada pada tubuh manusia dalam mencegah dan mengatasi pengaruh penyakit tertentu, dengan cara memproduksi antibodi.
Sistem kekebalan tubuh manusia ini bekerja sama secara integral dengan sistem fisiologis lain, dan kesemuanya berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh, baik fisik maupun psikis yang cara kerjanya di atur oleh otak. Seluruh sistem tersebut sangat mungkin dipengaruhi oleh faktor psikososial seperti stress dan immunocompetence. Istilah immunocompetence ini biasanya digunakan di bidang kedokteran untuk menjelaskan derajat keaktifan dan keefektifan dari sistem kekebalan tubuh.
Jadi, tidak heran jika orang yang mudah stress, mudah pula terserang penyakit. Cobalah Anda mulai memperhatikan diri Anda sendiri, dan tanyakan apakah Anda termasuk di antara orang yang sedang mengalami stress kerja? Dan apakah penyakit yang sering Anda alami merupakan akibat atau pengaruh stress kerja yang berkepanjangan ?
Psikologis
Stress berkepanjangan akan menyebabkan ketegangan dan kekuatiran yang terus-menerus. Menurut istilah psikologi, stress berkepanjangan ini disebut stress kronis. Stress kronis sifatnya menggerogoti dan menghancurkan tubuh, pikiran dan seluruh kehidupan penderitanya secara perlahan-lahan. Stress kronis umumnya terjadi di seputar masalah kemiskinan, kekacauan keluarga, terjebak dalam perkawinan yang tidak bahagia, atau masalah ketidakpuasan kerja. Akibatnya, orang akan terus-menerus merasa tertekan dan kehilangan harapan.
Menurut Miller (1997), seorang peneliti asal Amerika, akar dari stress kronis ini adalah dari pengalaman traumatis di masa lalu yang terinternalisasi, tersimpan terus dalam alam bawah sadar. Hal ini jadi berbahaya karena orang jadi terbiasa “membawa” stress ini kemana saja, dimana saja dan dalam situasi apapun juga; stress kronis ini dianggap sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka sehingga tidak ada upaya untuk mencari jalan keluarnya lagi. Singkatnya, orang yang menderita stress kronis ini sudah hopeless and helpless. Tidak heran jika para penderita stress kronis akhirnya mengambil keputusan untuk bunuh diri, atau meninggal karena serangan jantung, stroke, kanker, atau tekanan darah tinggi. Jadi, amatilah diri Anda, apakah Anda termasuk orang yang suka membiarkan masalah tanpa dicari jalan keluar yang positif ? Berhati-hatilah akan konsekuensi yang bakal Anda hadapi !
Interaksi Interpersonal
Orang yang sedang stress akan lebih sensitif dibandingkan orang yang tidak dalam kondisi stress. Oleh karena itulah, sering terjadi salah persepsi dalam membaca dan mengartikan suatu keadaan, pendapat atau penilaian, kritik, nasihat, bahkan perilaku orang lain. Obyek yang sama bisa diartikan dan dinilai secara berbeda oleh orang yang sedang stress.
Selain itu, orang stress cenderung mengkaitkan segala sesuatu dengan dirinya. Pada tingkat stress yang berat, orang bisa menjadi depresi, kehilangan rasa percaya diri dan harga diri. Akibatnya, ia lebih banyak menarik diri dari lingkungan, tidak lagi mengikuti kegiatan yang biasa dilakukan, jarang berkumpul dengan sesamanya, lebih suka menyendiri, mudah tersinggung, mudah marah, mudah emosi. Tidak heran kalau akibat dari sikapnya ini mereka dijauhkan oleh rekan-rekannya. Respon negatif dari lingkungan ini malah semakin menambah stress yang diderita karena persepsi yang selama ini ia bayangkan ternyata benar, yaitu bahwa ia kurang berharga di mata orang lain, kurang berguna, kurang disukai, kurang beruntung, dan kurang-kurang yang lainnya.
Sebuah penelitian terhadap sekelompok karyawan yang bekerja di suatu organisasi menunjukkan, bahwa stress kerja menyebabkan terjadinya ketegangan dan konflik antara pihak karyawan dengan pihak manajemen. Tingginya sensitivitas emosi berpotensi menyulut pertikaian dan menghambat kerja sama antara individu satu dengan yang lain.
Sumber Stress
Untuk memahami sumber stress kerja, kita harus melihat stress kerja ini sebagai interaksi dari beberapa faktor, yaitu stress di pekerjaan itu sendiri sebagai faktor eksternal, dan faktor internal seperti karakter dan persepsi dari karyawan itu sendiri. Dengan kata lain, stress kerja tidak semata-mata disebabkan masalah internal, sebab reaksi terhadap stimulus akan sangat tergantung pada reaksi subyektif individu masing-masing. Beberapa sumber stress yang menurut Cary Cooper (1983) dianggap sebagai sumber stress kerja adalah stress karena kondisi pekerjaan, masalah peran, hubungan interpersonal, kesempatan pengembangan karir, dan struktur organisasi.
Kondisi Pekerjaan
Lingkungan Kerja. Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi penyebab karyawan mudah jatuh sakit, mudah stress, sulit berkonsentrasi dan menurunnya produktivitas kerja. Bayangkan saja, jika ruangan kerja tidak nyaman, panas, sirkulasi udara kurang memadai, ruangan kerja terlalu padat, lingkungan kerja kurang bersih, berisik, tentu besar pengaruhnya pada kenyamanan kerja karyawan.
Overload. Sebenarnya overload ini dapat dibedakan secara kuantitatif dan kualitatif. Dikatakan overload secara kuantitatif jika banyaknya pekerjaan yang ditargetkan melebihi kapasitas karyawan tersebut. Akibatnya karyawan tersebut mudah lelah dan berada dalam “tegangan tinggi”. Overload secara kualitatif bila pekerjaan tersebut sangat kompleks dan sulit, sehingga menyita kemampuan teknis dan kognitif karyawan.
Deprivational stress. George Everly dan Daniel Girdano (1980), dua orang ahli dari Amerika memperkenalkan istilah deprivational stress untuk menjelaskan kondisi pekerjaan yang tidak lagi menantang, atau tidak lagi menarik bagi karyawan. Biasanya keluhan yang muncul adalah kebosanan, ketidakpuasan, atau pekerjaan tersebut kurang mengandung unsur sosial (kurangnya komunikasi sosial).
Pekerjaan Berisiko Tinggi. Ada jenis pekerjaan yang beresiko tinggi, atau berbahaya bagi keselamatan, seperti pekerjaan di pertambangan minyak lepas pantai, tentara, pemadam kebakaran, pekerja tambang, bahkan pekerja cleaning service yang biasa menggunakan gondola untuk membersihkan gedung-gedung bertingkat. Pekerjaan-pekerjaan ini sangat berpotensi menimbulkan stress kerja karena mereka setiap saat dihadapkan pada kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Konflik Peran
Ada sebuah penelitian menarik tentang stress kerja menemukan bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja di perusahaan yang sangat besar, atau yang kurang memiliki struktur yang jelas, mengalami stress karena konflik peran. Mereka stress karena ketidakjelasan peran dalam bekerja dan tidak tahu apa yang diharapkan oleh manajemen (Rice, 1992). Kenyataan seperti ini mungkin banyak dialami pekerja di Indonesia, dimana perusahaan atau organisasi tidak punya garis-garis haluan yang jelas, aturan main, visi dan misi yang seringkali tidak dikomunikasikan pada seluruh karyawannya. Akibatnya, sering muncul rasa ketidakpuasan kerja, ketegangan, menurunnya prestasi hingga akhirnya timbul keinginan untuk meninggalkan pekerjaan.
Para wanita yang bekerja dikabarkan sebagai pihak yang mengalami stress lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Masalahnya, wanita bekerja ini menghadapi konflik peran sebagai wanita karir sekaligus ibu rumah tangga. Terutama dalam alam kebudayaan Indonesia, wanita sangat dituntut perannya sebagai ibu rumah tangga yang baik dan benar sehingga banyak wanita karir yang merasa bersalah ketika harus bekerja. Perasaan bersalah ditambah dengan tuntutan dari dua sisi, yaitu pekerjaan dan ekonomi rumah tangga, sangat berpotensi menyebabkan wanita bekerja mengalami stress.
Pengembangan Karir
Setiap orang pasti punya harapan-harapan ketika mulai bekerja di suatu perusahaan atau organisasi. Bayangan akan kesuksesan karir, menjadi fokus perhatian dan penantian dari hari ke hari. Namun pada kenyataannya, impian dan cita-cita mereka untuk mencapai prestasi dan karir yang baik seringkali tidak terlaksana. Alasannya bisa bermacam-macam seperti ketidakjelasan sistem pengembangan karir dan penilaian prestasi kerja, budaya nepotisme dalam manajemen perusahaan, atau karena sudah “mentok” alias tidak ada kesempatan lagi untuk naik jabatan.
Struktur Organisasi
Gambaran perusahaan Asia dewasa ini masih diwarnai oleh kurangnya struktur organisasi yang jelas. Salah satu sebabnya karena perusahaan di Asia termasuk Indonesia, masih banyak yang berbentuk family business. Kebanyakan (family) business dan bisnis-bisnis lain di Indonesia yang masih sangat konvensional dan penuh dengan budaya nepotisme, minim akan kejelasan struktur yang menjelaskan jabatan, peran, wewenang dan tanggung jawab. Tidak hanya itu, aturan main yang terlalu kaku atau malah tidak jelas, iklim politik perusahaan yang tidak sehat serta minimnya keterlibatan atasan membuat karyawan jadi stress karena merasa seperti anak ayam kehilangan induk – segala sesuatu menjadi tidak jelas.
Mengatasi Stress Kerja
Stress kerja sekecil apapun juga harus ditangani dengan segera. Seorang ahli terkenal di bidang kesehatan jiwa, Jere Yates (1979,) mengemukakan ada delapan (8) aturan main yang harus diikuti dalam mengatasi stress yaitu:
Pertahankan kesehatan tubuh Anda sebaik mungkin, usahakan berbagai cara agar anda tidak jatuh sakit
Terimalah diri Anda apa adanya, segala kekurangan dan kelebihan, kegagalan maupun keberhasilan sebagai bagian dari kehidupan Anda
Tetaplah memelihara hubungan persahabatan yang indah dengan seseorang yang Anda anggap paling bisa diajak curhat
Lakukan tindakan positif dan konstruktif dalam mengatasi sumber stress Anda di dalam pekerjaan, misalnya segera mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi dalam pekerjaan
Tetaplah memelihara hubungan sosial dengan orang-orang di luar lingkungan pekerjaan Anda, misalnya dengan tetangga atau kerabat dekat
Berusahalah mempertahankan aktivitas yang kreatif di luar pekerjaan, misalnya berolahraga atau berekreasi
Melibatkan diri dalam pekerjaan-pekerjaan yang berguna, misalnya kegiatan sosial dan keagamaan
Gunakanlah metode analisa yang cukup ilmiah dan rasional dalam melihat atau menganalisa masalah stress kerja Anda. (jp)

111 thoughts on “Stress Kerja

  1. tolong saya ya…kirimin tentang bahan tentang manajemen stres yang berhubungan dengan ekonomi. terutama yang berhubungan dengan; motivasi kerja, ruang lingkup kerja, rekan kerja, lingkungan kerja, atasan,

  2. saya minta tolong sekali dikirimkan teori atau garis merah hubungan tentang stress kerja hubungannya dengan unsafe behaviour (perilaku tidak selamat) pada pekerja. karena banyak dijelaskan bagaimana stress kerja dapat menyebabkan kecelakaan kerja. sedangkan unsafe behaviour kan penyumbang kecelakaan kerja terbesar. terima kasih ya…saya sangat memerlukan ini

  3. saya membutuhkan segala sesuatu yang berhubungan dengan stres kerja dan perencanaan tempat tinggal untuk meminimalisir stres kerja. mohon bantuannya. terima kasih.

  4. saya mohon bantuan untuk mendapatkan informasi teori tentang analisis pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan perusahaan IT.dengan variabelnya tuntutan tugas, tuntutan peran dan tuntutan pribadi.
    Terima kasih sebelumnya…
    salam

  5. kirimkan saya teori stress. Saya juga mau minta pandangan tentang kajian saya mengenai kesan stress ke atas prestasi pekerja di dalam organisasi

  6. tolong kirim: daftar pustakanya dunk… sekalian artikel tentang hubungan stress dan lingkungan kerja nya y.. thanks b4
    kirimkan saya teori stress. Saya juga mau minta pandangan tentang kajian saya mengenai kesan stress ke atas prestasi pekerja di dalam organisasi

  7. mohon bantuan informasi&materi juga bahan2 ttg ‘pengaruh hubungan kualitas kinerja kerja dengan berorganisasi ‘ .
    thx yaa

  8. saya juga sedang membuat kertas cadangan penyelidikan mengenai hubungan antara stres dengan prestasi kerja. di harapa agar dapat membantu saya. saya perlukan teori-teori yang berkaitan dengan stres..kerjasama anda amat lah di hargai…terima kasih

  9. tolong kirimin saya bahan-bahan tentang kinerja kerja yang berhubungan dengan kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). terimakasih..

  10. minta tolong kirimin teori tentang stres kerja dunk,, trus hubungan antara self efficacy dan stres kerja ada ga?? selain itu self efficacy berhubungan sama apa lagi yah dalam bidang industri dan organisasi? soalnya aku lagi cari judul buat MR lajutanku neeh…
    thanks b4..

  11. Saya minta tolong kirimkan teori tentang pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap stres kerja karyawan. soalnya saya lagi mo riset tentang hubungan atau pengaruhya…thanks

  12. saya minta tolong cariin tentang hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan…kalo bisa secepatnya….
    dan lengkap dengan gambar hubungan ketiganya…
    thanks before

  13. saya sedang menyelesaikan skripsi tentang pengaruh stress terhadap motivasi kerja karyawan div.marketing PT.Barata Indonesia saya sangat membutuhkan referensi saran artikel atau contoh skripsi. mohon dikirim ke email saya. trimakasih

  14. saya minta tolong cariin tentang hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan…kalo bisa secepatnya….
    dan lengkap dengan gambar hubungan ketiganya…
    thanks before

  15. Terima kasih atas artikel yang mas denny buat, boleh kah saya minta tolong bantuan referensi stress kerja terkait dengan prestasi kerja, motivasi etc. tolong ya.tks

  16. Ass. akh….minta tolong klo ada,kirimkan teori penghubung antara hubungan budaya organisasi dengan stres kerja, cz an lagi nyari2 nich benang merahnya apa cz bLm ada yg ngambil skripsi ni di Jur.an Syukron

  17. saya sedang menyelesaikan skripsi tentang pengaruh stress terhadap motivasi kerja perawat Rumah Sakit Jiwa Menur, saya sangat membutuhkan referensi saran artikel atau contoh skripsi. mohon dikirim ke email saya. trimakasih

  18. Wah tulisan anda sangat bagus sekali, sampai-sampai nama mabak rini selalu ada dalam daftar pustaka skripsi anak-anak UGM Dan UII yang tema skrpsinya Stres Kerja. Jika berkenan mohon bantu saya untk menyelesaikan skripsi
    ‘Hubungan Kebersyukuran terhadap stres kerja’ , saya sedikit kesulitan dalam menulis hubungan BAB II yang C yaitu relevansi hubungan dua variabel itu sebelu menuliskan hipotesisnya…Terima kasih yang SANGAT untuk mbak Rini, semoga Tuhan mencatat ini sebagai amal dan semoga doa mbak rini semua terkabul.

  19. saya bantuan untuk mengirimkan saya artikel tentang sejauh mana stress dapat mempengaruhi kualitas / motivasi kerja(khususnya perawar).
    saya mengucapkan terimakasih sebelum dan sesudahnya..

  20. Saya mahasiswa psikologi yang sedang menyusun skripsi mengenai stres pada perawat kamar bedah. Saya mohon bantuannya mengenai bahasan-bahasan stres pada perawat kamar bedah, terimaskasih.

  21. saya minta tolong dikirimi teori tentang hubungan kerjasama karyawan, kondisi kerja, lingkungan kerja, program pelayanan karyawan, dan semangat kerja. Please………..

  22. saya minta tolong kirimin teori stres yang berhubungan dg Faktor eksternal.klo bisa ada bukunya tidak tentang faktor esternal perawat berhubungan dg stres kerja?makasih

  23. saya mengalami kesulitan dalam membuat teori hubungannya pada judul saya.
    hubungan self efficacy dan kecemasan akan menganggur dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa psikologi

  24. saya mau tanya tentang jenis2 pekerjaan apa saja yang mempunyai resiko srtres tinggi, spesifikasi pekerjaannya misalnya buruhkan, guru atau apa?
    terima kasih.

  25. Ass…sy mahasiswi manajemen yang sedang menyusun skripsi tentang pengaruh stres terhadap motivasi karyawan..tolong cariin buku-buku tentang stress dan stress secara teori itu seperti apa?terima kasih..Wss

  26. Ass…saya mahasiswi manajemen..lagi stres nih nyari bahan buat skripsi ga ketemu-ketemu….. solusinya apa ya?kl boleh adain juga donk wacana tentang makelar…..

  27. Ass..saya minta tolong dibantu mencari teori yang menjelaskan tentang hubungan tentang stres kerja terhadap motivasi dan kinerja trus klo ada jurnalnya sekalian. makasih

  28. ass. tlg dong bantu saya cari bahan skripsi tentang hubungan beban kerja dan kondisi kerja dengan tingkat stres perawat.via email yaa… trims

  29. Bu dimana saya bisa dapatkan/ pinjam buku sumber / literatur murni dari buku2 yang ibu gunakan untuk referensi di atas… (mengenai stres kerja dan motivasi kerja)

    Atas perkenan informasinya diucapkan terimakasih

    Dody

  30. leh minta tolong ya..
    saya sedang menjalani tugas akhir judulnya pengaruh stres kerja terhadap motivasi dan kinerja karyawan..
    leh minta kasih tau teori penghubungnya ga?
    truz kalo bisa jurnalnya juga..alnya agak susah nyarinya.
    terimakasih

  31. ass…
    bu saya lagi nyari buku literatur mengenai tingkat strees kerja ,,
    klo menurut ibu buku apa ya sebaiknya yang bagus ubtuk saya gunakan???

  32. hy lam kenal…
    w minta tolong dunx..
    tolong cariin alat ukur stres dunx..
    apa ya?
    coz w lg cari alat ukur stres bwt tugas metodelogi penelitian w…
    pliz….
    thx y…

  33. Siang, saya mhsw K3I….gi skripsi…
    judulnya : Perbedaan Stress Kerja antara tenaga Kerja Bagian Onshore (Darat) dan Offshore (Lepas Pantai). Mohon bantuan Materi yang berhub dngn perbedaan Stress kerjanya.

    thank so much

  34. assalamualaikum, sebelum na maaf,. ibu tolong saya di kasih tau tentang buku2 tentang EQ dan buku tentang sikap perawat. masalah na saya br menyusun skripsi tentang hub EQ dengan sikap perawat. makasih

  35. tolong kirim teori tentang self efficacy hubungannya dengan stres kerja pada salesman dunk…
    butuh cepet ne…
    pliss help me…

  36. aslkm…
    saya mahasiswi UB, lagi nyari jurnal tentang pengeruh tipe kepribadian terhadap stres kerja nih, adakah??
    butuh banget…
    mohon banget ya dikirim…
    terima kasih…

  37. assalamu’alaikum…bingung nih lagi cari bahan skripsi…di antara beberapa judul ini, menurut pendapat Anda yang unik, yang berbobot, yang punya nilai lebih, yang mana yach…? Ni dftar juduk q :
    1. hubungan beban kerja dan stress perawat UGD
    2. hbungan komunikasi terhadap kepuasan pasien
    3. hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja perawat
    4. studi tentang gangguan peran pada fraktur…
    mohon sarannya ya…tak tunggu balasannya lwa email aku…matr nuwun…

  38. q mau bwt instrumen mekanisme koping stres tapi masih bingung???asal jangan kuisoner menurut sumber lazarus folkman

    bisa bantu???

  39. Assalamua’laikum wb.wr.. saya minta bantuanya dong dikirirnkan mengenai teori stres kerja berdasarkan karakteristik (umur,jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, status perkawinan) serta hubungan sres kerja dengan otonomi, supervisi dan hub.interpersonal pada perusahaan. lengkap sama daftar pustakanya. trima kasih banyak sebelumnya. wassalam…

  40. Assalamu’alaikum..saya minta bantuan dikirimkan teori tentang stres kerja perawat dan koping perawat dunk. makasih

  41. sore..
    saya minta bantuannya..tolong dikirimkan teori ttg stress kerja (konflik peran n ketidakjelasan peran) serta hubungannya dengan komitmen organisasi dan kepuasan kerja.
    makasih byk atas bantuannya.

  42. ass…
    Sblmy maaf..Saya minta bantuany untuk krimkan teori mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan desain organisasi terhadap stres kerja…..untuk membantu proses penyelesain skripsi saya.email saya ari_mazli@yahoo.com
    Terima Kasih sebelUm dan sesudahnya.
    Dtunggu…

  43. ass
    saya lg bkin skipsi ttg kecemasan masyarakat terhadap flu babi,,,,saya membutuhkan kuesioner untuk mengukur kecemasan masarakat,,,bisa bantu saya untuk mencarinya?terima kasih sebelumnya..
    wass

  44. maaf..Saya minta bantuanya untuk kirimkan teori dan artikel mengenai hub stress kerja dengan kepuasan kerja pada pedagang ayam potong…..untuk membantu proses penyelesain skripsi saya.email saya sheenta_maniez@yahoo.com
    Terima Kasih sebelUm dan sesudahnya.
    Dtunggu…

  45. Ping balik: Stress Kerja « LeT's LeaRn wiTH Me ^_^

  46. topik skripsi yg sy ambil saat ini adalah pengaruh stres kerja terhadap kinerja. klo ada jurnal mengenai topik d atas, saya mohon dikirimi ya….
    matur suwun 🙂

  47. saya berencana membuat penelitian skripsi ttg pengaruh gaya kepemimpinan terhadap stress kerja, kalo ada bahan yang bisa membantu mohon dikirimkan via e mail… terima kasih banyak sebelum n sesudahnya!!!

  48. Bisa minta tolong gag dikirimkan jurnal stres kerja pada perawat…plg tidak saya bisa dibantu mencari referensi buat skripsi saya tentang stres kerja pada perawat…

    terima kasih sebelumnya…

  49. saya sedang menyusun skirpsi, bisa minta tolong dikirimkan jurnal/ teori mengenai hubungan beban kerja dan kondisi kerja terhadap stress perawat.
    tolong jga buku2 yang membahs tentang hal tersbt.

    terima kasih sebelumnya……..

  50. saya sedang mencari jurnal mengenai pengaruh stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan..mohon di bantu :)…send to email saya.trims sebelumnya

  51. Ping balik: Stress Kerja « sriwahyunina

Tinggalkan Balasan ke icha Batalkan balasan